Pesona wisata Museum Nusantara : Museum Lagaligo Benteng Fort Roterdam
Makassar ( By Raulsis M Ramto Ottoluwa )
MUSEUM BENTENG LAGALIGO ROTERDAM
Museum ini dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan dan diresmikan pada tanggal 1 Mei 1970. Konon label Lagaligo pada museum ini diambil dari nama Raja Muda yang dikenal dengan sebutan (Pajung) kerajaan. . Luwu pada abad ke-14.
Lagaligo merupakan putra dari Sawerigading Opunna Ware, seorang tokoh masyarakat Bugis hasil pernikahannya dengan We Cu dai Daeng Ri sompa, putri kerajaan Cina Wajo. Cerita lain menyebutkan bahwa nama museum ini diadaptasi dari sebuah naskah klasik yang berisi petuah dan nilai bagi kehidupan suku Bugis berjudul I Babad Lagaligo atau Sure Galigo.
Museum ini terletak tepat di Benteng Roterdam Makassar. Dulunya merupakan tempat kedudukan Gubernur Hindia Belanda Laksamana CJ Speelman yang berisi berbagai koleksi prasejarah. Museum ini terdiri dari permainan rakyat, peralatan dapur tradisional, dan berbagai peralatan kesenian, mulai dari kecapi, gandrang bulo, dan puik puik.
MUSEUM NEGARA PROVINSI SULAWESI TENGAH
Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tengah diresmikan pada tanggal 2 Desember 1987. Museum ini memamerkan 7.455 koleksi Geologi. Biologi. Etnografi. Arkeologi. Nimusmita. (lumbung batu) dan bengkel terbesar di Indonesia, bengkel ini merupakan bagian dari tradisi masyarakat Pamona Utara.
Selain keramik lokal, museum ini juga dipenuhi koleksi keramik Tiongkok yang merupakan peninggalan Dinasti Sung pada abad ke-13.
Dinasti Yuan sekitar abad ke-14. Dinasti Ming abad ke-16 dan Dinasti Ching abad ke-17. Ada pula keramik Vietnam yang diperkirakan berasal dari abad ke-14, keramik Thailand pada abad 15/16, dan keramik Eropa pada abad 17-20.
MUSEUM BUDAYA WOLIO
Museum ini dulunya merupakan kediaman pribadi Laode Muhammad Falihi. Sultan Buton ke-38 yang memerintah pada periode 1939-1960. Letaknya sekitar 1 kilometer di luar Benteng Wolio, satu kawasan dengan Benteng Baadia. Karena itulah museum ini disebut juga Museum Baadia.
Tampilan fisik museum ini memadukan gaya arsitektur modern dan tradisional yang tersusun dari batu bata dan kayu. Bangunannya menyerupai rumah panggung dua lantai. Lantai satu depan digunakan untuk memajang berbagai peninggalan kesultanan Buton,
Di museum ini terdapat berbagai koleksi mata uang resmi kerajaan, naskah meriam kuno (Badili), topi perang, pakaian adat, tombak dan deretan foto-foto kuno.
MUSEUM NEGARA SULAWESI UTARA
Museum ini diresmikan pada tanggal 9 Januari 1991. Bangunan tiga lantai ini dibangun dengan gaya arsitektur rumah adat Minahasa. Terdiri dari 2.810. Museum di Sulawesi Utara ini mendokumentasikan sejarah peradaban lokal. Terdapat koleksi geologi, arkeologi, etnografi, filologi, seni rupa dan teknologi
Sebagian besar koleksi museum diperoleh dari tiga etnis utama di Sulawesi Utara, yaitu: Minahasa, Nusa Utara (Sangihe, Talaud. dan Sitaro) dan Bolaang mongondow. Di dalamnya terdapat berbagai koleksi yaitu peralatan memancing tradisional seperti sasarup. totobongo. gigi.
Selain perlengkapan tradisional, museum ini juga memamerkan berbagai peninggalan milik pahlawan nasional, seperti Kiai Mojo dan Maria. Walando Maramis, juga terdapat rumah panggung tradisional Minahasa bernama Wale yang berusia ratusan tahun. Dalam bahasa Minahasa, wale berarti rumah.
No comments:
Post a Comment